Hidup memang tidak pernah bisa tertebak bagaimana awal dan akhirnya. Hidup merupakan fase panjang yang harus kita lalui untuk mencapai suatu kesempurnaan. Hidup tidak selalu bisa terencana akan dimulai dimana dan berakhir seperti apa. Terkadang kita hanya sekedar menjalani tanpa tahu arah dan tujuan, namun tidak sedikit yang sadar, untuk apa hidup ini, dan bagaimana harus menjalaninya.
Itulah misteri hidup. Kita tidak tahu akan berakhir seperti apa. Seperti yang terjadi pada sosok yang satu ini.
Tak disangka bocah dengan seragam pramuka lengkap dengan hasduk dan kabaretnya pada foto diatas kini sudah sangat populer. Bocah tersebut merupakan anggota pramuka penggalang di gudep Pringgodani yang memiliki satuan pramuka putra bernama Gatotkaca dan satuan pramuka putri Srikandi. Gudep ini merupakan gudep yang ditetapkan sebagai gudep percontohan oleh Hamengkubuwono IX.
Tidak hanya itu, pada tahun 1974 dia mengikuti Jambore Pramuka Internasional di Filipina. Bocah ini mahir dalam tali temali dan simpul termasuk membuat menara yang mencapai 5 meter. Dulu dia sangat aktif di gerakan Pramuka. Bocah dalam foto diatas kini sudah bertransformasi. Tapi, Siapakah dia ? Dia adalah komedian paling kaya yaitu Indro Warkop. Anggota Warkop DKI ini sangat kaya dan terkenal. Film-filmnya sangat laku dipasaran sepanjang era 1980-an sampai 1990-an.
Nama aslinya adalah Indrodjojo Kusumonegoro. Lahir di Purbalingga, 08 Mei 1958. Meski dikenal sebagai komedian, Suami dari Nita Octobyanti tersebut mengawali karirnya sebagai penyiar radio. Di Radio Prambors, tempatnya berkarir, ia kemudian bertemu Dono dan Kasino. Keduanya juga penyiar di stasiun radio yang sama.
Karir Indro sebagai komedian berawal dari sebuah program yang ia bawakan di Prambors. Program tersebut berjudul obrolan santai yang hadir setiap jumat malam pukul 20:30 hingga 21:15 WIB. Di dalam acara tersebut, ia dan ke-4 rekannya, Kasino, Nanu, Rudy Badil dan Dono, memulai karir melawak sebagai Warkop Prambors.
Warkop Prambors tak lantas manggung ber-5. Itu karena Nanu dan Rudy Badil demam panggung. Penampilan pertama mereka terjadi pada pesta perpisahan SMA IX di Hotel Indonesia tahun 1976. Honor mereka saat itu sebesar Rp 20 ribu. Dari situ mereka mulai sering manggung di berbagai acara.
Acara Terminal Musikal menjadi awal langkah Indro dan Warkop DKI sukses sebagai bintang dunia lawak. Warkop Prambors pun dikenal lewat nama DKI (Dono-Kasino-Indro). Alasan menghindari royalti kepada pihak Radio Prambors menjadi alasan Dono, Kasino dan Indro mengganti nama dari Warkop Prambors menjadi Warkop DKI.
Berkat Warkop DKI, Indro pun terjun ke dunia akting bersama 2 rekannya tersebut. Lebih dari 30 judul film layar lebar komedi pernah dibintangi ayah dari dua orang putri ini. Beberapa diantaranya adalah "Masuk Kena Keluar Kena" (1992), "Saya Suka Kamu Punya" (1987), "Sudah Pasti Tahan" (1991) dan "Salah Masuk" (1992).
Namun, karir Indro dalam Warkop harus berhenti ketika 2 rekannya meninggal dunia. Kasino meninggal di tahun 1997 akibat kanker otak sedangkan Dono meninggal pada 2001 karena komplikasi. Selepas itu, penggemar motor gede ini lebih sering terlihat sebagai bintang tamu beberapa acara komedi. Selain itu, sekarang dia juga masih melalang buana di dunia komedi dan menjadi juri di acara Stand Up Comedy. Dan berikut ini kenangan Indro Warkop di dunia Pramuka yang dilansir dari Majalah Nova.
Karir Indro sebagai komedian berawal dari sebuah program yang ia bawakan di Prambors. Program tersebut berjudul obrolan santai yang hadir setiap jumat malam pukul 20:30 hingga 21:15 WIB. Di dalam acara tersebut, ia dan ke-4 rekannya, Kasino, Nanu, Rudy Badil dan Dono, memulai karir melawak sebagai Warkop Prambors.
Warkop Prambors tak lantas manggung ber-5. Itu karena Nanu dan Rudy Badil demam panggung. Penampilan pertama mereka terjadi pada pesta perpisahan SMA IX di Hotel Indonesia tahun 1976. Honor mereka saat itu sebesar Rp 20 ribu. Dari situ mereka mulai sering manggung di berbagai acara.
Acara Terminal Musikal menjadi awal langkah Indro dan Warkop DKI sukses sebagai bintang dunia lawak. Warkop Prambors pun dikenal lewat nama DKI (Dono-Kasino-Indro). Alasan menghindari royalti kepada pihak Radio Prambors menjadi alasan Dono, Kasino dan Indro mengganti nama dari Warkop Prambors menjadi Warkop DKI.
Berkat Warkop DKI, Indro pun terjun ke dunia akting bersama 2 rekannya tersebut. Lebih dari 30 judul film layar lebar komedi pernah dibintangi ayah dari dua orang putri ini. Beberapa diantaranya adalah "Masuk Kena Keluar Kena" (1992), "Saya Suka Kamu Punya" (1987), "Sudah Pasti Tahan" (1991) dan "Salah Masuk" (1992).
Namun, karir Indro dalam Warkop harus berhenti ketika 2 rekannya meninggal dunia. Kasino meninggal di tahun 1997 akibat kanker otak sedangkan Dono meninggal pada 2001 karena komplikasi. Selepas itu, penggemar motor gede ini lebih sering terlihat sebagai bintang tamu beberapa acara komedi. Selain itu, sekarang dia juga masih melalang buana di dunia komedi dan menjadi juri di acara Stand Up Comedy. Dan berikut ini kenangan Indro Warkop di dunia Pramuka yang dilansir dari Majalah Nova.
- Indro Warkop menjadi anggota pramuka penggalang di gudep Pringgodani.
- Gudep tempat bernaung Indro Warkop adalah gudep "001 - Prambors". Kata Prambors merupakan singkatan dari Prambanan, Mendut, Borobudu dan sekitarnya (nama jalan yang ada di Menteng, Jakarta).
- Pada 28 Desember 1973 - 4 Januari 1974 Indro Warkop mengikuti Jambore Regional Asia-Pasifik di Mount Makiling, Los Baños, Laguna, Filipina.
- Memperoleh 22 Tanda Kecakapan Khusus (TKK), antara lain yaitu menembak, baris-berbaris, api unggun, terompet sangkakala, pemusik, masak, sandi dan tali temali.
Sangat berbakat bukan komedian yang satu ini. Jadi mari ucapkan Selamat Hari Pramuka 2017 bagi komedian yang sering disapa Om Indro ini.
Dilansir dari berbagai sumber.
0 Response to "Aktif di Gerakan Pramuka, Bocah Ini Menjadi Komedian Terkaya. Siapa Dia?"
Post a Comment