Mengapa Tubuh Bunglon Berubah Warna?

Dunia satwa merupakan dunia yang sangat menakjubkan. Rasa takjub akan muncul setelah kita mengetahui maksud perilakunya. Kita menyadari bahwa tidak mungkin untuk berkomunikasi menggunakan bahasa verbal dengan binatang. Namun, kita tetap dapat berkomunikasi melalui setiap gerakannya. Sejauh kita berlum dapat memahami maksud gerakannya, maka perilaku binatang masih menjadi misteri. Seperti perilaku unik pada bunglon akan kita ungkap disini. dengan demikian kita akan mendapat wawasan dan pemahaman tentang binatang ini. Dengan begitu kita dapat bersikap lebih baik terhadap binatang tersebut dan binatang yang lain.

Kita kembali ke pertanyaan Mengapa Tubuh Bunglon Berubah Warna? Tentunya pembaca pernah melihat hewan yang satu ini. Hewan ini kadang terlihat seperti hilang dari pandangan. Jika tidak seksama kita akan kesulitan untuk menemukannya. Jika kita perhatikan dengan seksama tempat di sekitar buglon ketika pertama kali melihatya, ternyata buglon terletak tidak jauh dari tempat semula. Namun warna kulitya telah berubah. Itulah yang meyebabkan kita kesulitan menemukan bunglon tersebut.

Bunglon selalu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkugannya. Mengapa dapat terjadi demikian? 

Bunglon merupakan sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Banyak orang yang mengartikan bahwa bunglon mengubah warna kulitnya sebagai kamuflase atau respon terhadap musuh dan bahaya. Padahal, sesungguhnya tidaklah demikian. Bunglon memang memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulitnya. Tetapi, bunglon tidak bisa mengubah kulitnya ke semua warna, melainkan hanya ke warna-warna tertentu saja. 

Di dalam kulit bunglon terdapat sebuah sel yang disebut dengan sel kromatofor yang dikelilingi oleh pigmen. Dan inilah ternyata rahasianya, rahasia mengapa bunglon bisa merubah warna kulitnya. Pada saat melanin atau pigmen bersatu, maka warna kulit bunglon akan berubah. Begitu pun sebaliknya, pada saat melanin tersebut menyebar, maka kulit bunglon akan berubah warna menjadi lebih terang atau berwarna muda. Sel kromatofor itu sendiri memiliki warna yang berbeda-beda. Sistem saraf hewan yang satu ini ternyata terhubung dengan sel kromatofor, sehingga  dengan begitu bunglon memiliki kemampuan untuk merubah atau mengatur intensitas pigmen yang terdapat di dalam kulitnya.

Meskipun bunglon bisa merubah warna kulitnya, tetapi bunglon itu sendiri tidak memiliki banyak warna dalam kromatofor. Terdapat pigmen bewarna kuning dan merah di bawah kulit hewan yang satu ini. Di bawahnya lagi terdapat lapisan sel yang mengandung pigmen warna biru dan putih. Kemudian, di bawahnya lagi terdapat sel berpigmen berwarna cokelat seperti yang terdapat pada manusia.

Perubahan warna kulit pada bunglon itu sendiri dipengaruhi karena berbagai macam hal. Bunglon akan merubah warna kulitnya pada saat ia merasa terancam atau ketika ada musuh yang akan memangsanya atau bahkan untuk menarik perhatian dari lawan jenisnya saat musim kawin dengan menampilkan warna-warna yang menarik, seperti ungu, merah, dan biru.

Selain alasan tersebut, kondisi suhu juga akan mempengaruhi warna kulit dari bunglon ini. Bunglon akan merubah warna kulitnya menjadi gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas pada saat musim dingin. 

Selain mampu merubah warna kulitnya, bunglon juga memiliki kantong udara yang terdapat pada paru-paru untuk membuat tubuhnya menggelembung untuk menakuti musuhnya. Selain itu gelembung ini juga akan membantu agar bunglon dapat bertahan di dalam air.

langganan via email

0 Response to "Mengapa Tubuh Bunglon Berubah Warna?"

Post a Comment